Monday, March 26, 2012

Mencegah Kepikunan


Kepikunan Bisa Dicegah dengan Hobi

OTAK harus dirawat dengan baik, karena dari sinilah sumber kendali dari segala aktivitas tubuh kita. Masalah pada otak bisa terjadi karena kecelakaan, seperti terjadinya benturan pada kecelakaan. Tetapi, ada masalah lain yang bersifat kumulatif yang akhirnya akan berpengaruh pada kerja otak.

Pada umumnya, gangguan pada otak disebabkan kurangnya pasokan oksigen di dalam darah ke otak. Serangan stroke juga merupakan manifestasi dari kurangnya oksigen di dalam darah yang mengalir ke otak tersebut.


Menurut dr Andre Mayza SpS, dari Bagian Neurology Community dan Rehabilitasi RSUPN Cipto Mangunkusumo, otak juga perlu 'olahraga' agar secara fisik maupun fungsional bisa berjalan dengan baik.

Ia memaparkan orang yang sudah terkena stroke akan mengalami gangguan pada ingatan nya. Untuk mencegah gangguan kognitif yang berdampak pada kepikunan, para orang tua harus melatih otaknya. Untuk itu, vitalisasi otak sangat penting bagi mereka yang sudah memasuki usia senja. Vitalisasi otak ini bertujuan untuk menjaga struktur otak.
"Olahraga yang dilakukan para orang tua seperti olahraga paru-paru cukup baik untuk otak. Karena, olahraga paru-paru memunyai manfaat terhadap kelancaran pasokan oksigen ke otak," tambah dr Andre.

Selain itu, olahraga yang cukup populer di kalangan orang tua seperti senam taichi ternyata cukup membantu. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Bagian Neurology Community dan Rehabilitasi RSUPN Cipto Mangunkusumo, apabila para orang tua melakukan olahraga senam taichi ini selama tiga bulan berturut-turut dengan frekuensi dua hingga tiga kali dalam seminggu, cukup bermanfaat dalam vitalisasi otak. "Sudah ada hasil penelitiannya, ada dampak positif berupa adanya pembentukan fungsi dan kombinasi struktur otak."

Dengan olahraga, tubuh akan memproduksi banyak oksigen yang bermanfaat untuk seluruh anggota tubuh termasuk otak. Dengan olahraga pula, tubuh menjadi banyak gerak, beraktivitas sehingga peredaran darah akan lancar. Otak juga harus dilatih dengan latihan ingatan seperti mengisi teka-teki silang, membaca, dan sebagainya.
"Tetapi, patut diingat, para orang tua harus pula makan makanan bergizi empat sehat lima sempurna. Dengan gizi yang cukup dan seimbang, kebutuhan nutrisi untuk otak pun bisa tercukupi. Hindari pola hidup dan pola makan yang tidak sehat," ujar dr Marwatal Hutadjulu SpS.

Ia juga menyarankan agar para usia lanjut pada waktu luang mengembangkan hobinya dengan baik. "Orang tua yang sudah terkena stroke, biasanya saya minta untuk mengembangkan hobi agar mencegah gangguan kognitif otak. Hobi apa saja akan melatih otak untuk terus berpikir."

Ibaratnya ada dua pisau, pisau pertama tidak pernah dipakai dan pisau kedua selalu dipakai untuk mengiris, mengupas, dan memotong. Hasilnya, pisau yang sering dipakai ini yang lebih tajam. "Semahal apa pun pisau itu kalau tidak pernah dipakai akan hilang ketajamannya. Seperti juga otak, kalau tidak pernah dilatih akan menjadi tumpul pula."

Mengembangkan hobi merupakan media yang positif bagi siapa saja, terlebih bagi orang tua yang memiliki riwayat hipertensi. Emosi akan terkontrol dan tersalurkan ke hal-hal positif. "Dan, perawatan otak ini tidak harus dimulai sejak orang itu terkena stroke. Sedini mungkin kita harus merawat otak dengan baik agar terhindar dari kepikunan," ujar dr Marwatal.

""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""

No comments:

Post a Comment