Thursday, June 2, 2011

Kebahagiaan Hakiki


Suatu hari, di dalam sebuah rumah tangga terjadi pertengkaran yang sengit antara suami istri.

Sang suami berkata kepada istrinya dengan kemarahan yang luar biasa seraya berkata: “Sungguh aku akan menjadikan kamu menderita dan celaka!!!”.

Dengan suara lirih istrinya menjawab: “Kamu tidak akan pernah bisa mencelakakanku sebagaimana kamu tidak bisa membahagiakanku!”.


Dengan nada heran sang suami balik bertanya: “Mengapa tidak bisa?”.
Istrinya menjawab dengan tegas dan yakin: “Sekiranya kebahagiaan itu hanya berkaitan dengan uang belanja dan perhiasan, niscaya kamu bisa menghentikan. Akan tetapi kebahagian itu hanya ada pada suatu yang dimana kamu dan semua manusia tidak akan pernah menguasainya.”

Dan dengarkan baik-baik: “Sesungguhnya kebahagianku ada dalam imanku, sementara imanku ada dalam relung hatiku dan hatiku hanya ada dalam genggaman Rabbku.”

Sahabat…..

Makna kebahagian ini juga pernah diungkapkan oleh Hujjatul Islam, Imam Ibnu Taimiah – rahimahullah – “Apa yang bisa dilakukan musuh-musuhku terhadapku? Surgaku dan tamanku ada di hatiku…bila aku berjalan maka ia bersamaku dan tidak pernah berpisah dariku…. Penjaraku adalah kesendirianku (dengan Rabbku)…kematianku adalah syahadah (syahid)….pengusiranku dari negeriku adalah wisata bagiku.”

Ya, inilah kebahagiaan yang diinginkan oleh Islam dalam kehidupan kita. Bahagia dengan nilai-nilai keimanan, bahagia di saat melaksanakan ketaatan kepada Allah swt. dan bahagia dalam naungan keislaman. Allah swt. berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” Fushshilat : 30

Waslm,

No comments:

Post a Comment