Monday, August 22, 2011

RAHASIA SUKSES DALAM MENERIMA NASEHAT ATAU KRITIK


1. Rindu kritik dan nasehat,Kita harus memposisikan diri menjadi orang yang rindu dikoreksi, rindu dinasehati, seperti rindunya kita melihat cermin agar penampilan kita selalu bagus.Pemimpin sejati adalah pemimpin yang selalu rindu dikoreksi oleh anggota atau bawahannya, seorang guru yang senantiasa mengharapkan saran agar lebih baik dalam cara mengajarnya tidak akan pernah menjadi hina jika ia meminta saran atau kritik dari murid-muridnya, bahkan Khalifah Umar Bin Khatab RA jauh lebih menghargai kritik dan koreksi dibandingkan pujian.


2. Cari dan tanya, Belajarlah bertanya kepada orang lain dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan, milikilah teman yang mau jujur mengoreksi, tanya pula kepada istri, suami, anak-anak, karyawan dan lain-lain.

3. Rahasia kita agar sukses ketika menerima kritik adalah nikmati kritik itu sebagai karunia Allah ; karena seseorang tidak akan mati karena dikritik, maka oleh karena itu jika di koreksi maka dengarkanlah, jangan sibuk membela diri karena makin sibuk membela diri maka tidak akan mendapatkan sesuatu.

Memang orang yang lemah, orang yang sombong, orang-orang yang penuh kebencian itu tidak pernah tahan terhadap kritik, jika ada yang mengkoreksi maka dirinya sibuk untuk membela diri, sibuk untuk berpikir dan sibuk untuk membalas, ketahuilah bahwa orang yang demikian itu tidak akan bisa maju..

Orang yang kokoh dan kuat itu bukan orang yang sibuk memberikan alasan ketika dia dikritik, karena jika tidak hati-hati alasan itu justru memperjelas kesalahan. Dari pada kita sibuk menyerang orang lain dan membela diri, sebaik-baik jawaban atas kritik dan koreksi adalah dengan memperbaiki diri. Orang lain sibuk mencari kejelekan kita, tetapi kita justru sibuk memperbaiki kejelekan kita.

Lalu bagaimana jika lalu kita dihina terus? jangan risau, karena semua orang yang sukses dan mulia itu pasti ada yang menghina, tidak akan pernah didengki kecuali orang yang berprestasi, makanya jangan takut! kalau kita dihina justru kita harus sibuk memperbaiki diri.

4. Biasakanlah kita untuk menjadi orang yang berterima kasih,kalau kita berubah,..... jangan pernah lupa untuk menyebut jasa orang yang pernah merubah kita sehingga kesuksesan ini harus jadi kebahagiaan dan kesuksesan bagi orang lain.

Jadi sahabat sekalian , cita-cita kita nanti ciri khas seorang pemimpin negeri ini adalah seorang pemimpin yang rindu di nasehati, jadi ketika masyarakatnya melakukan koreksi justru pemimpin tersebut senang, kelihatannya kita jangan pernah mau memiliki pemimpin dalam level manapun yang tidak bisa dikoreksi, nanti dia akan menipu dirinya sendiri, orang yang tidak bisa dikoreksi itu adalah orang yang sombong, merasa pintar sehingga menganggap rendah setiap nasehat. Ciri pemimpin sejati adalah seorang pemimpin yang mencintai nasehat.

Jadi memang seharusnya kita harus sadar, bahwa keuntungan kita adalah ketika kita menerima nasehat dari orang lain dengan lapang dada dan rasa syukur, Belajarlah berterima kasih kepada orang yang mengoreksi, karena koreksi itu adalah bagian dari yang kita minta kepada Allah seperti yang sering kita ucapkan dalam bacaan shalat “Ihdinashiraathal mustaqiim” (tunjukilah kami jalan yang lurus)[Q.S 1 ; 6]

Dalam berkomentar atau melakukan kritik itu harus hati-hati, karena setiap kita mengkritik dan mengoreksi sesorang sebetulnya yang keluar itu adalah diri kita. Nabi Muhammad SAW itu adalah seorang penasehat, tetapi nasehatnya itu betul-betul bil hikmah, semuanya penuh dengan kearifan dan kematangan.

Yang paling penting dari suatu nasehat, kritik dan koreksi itu adalah niat yang mendasarinya. Kalau didasari niat ingin menjatuhkan, koreksi itu hanya akan menjadi pisau atau panah beracun. Harusnya nasehat kita itu dilandasi dengan rasa kasih sayang dan persaudaraan.

Dengan nasehat kita harus membantu yang lupa agar menjadi ingat, membantu yang lalai agar menjadi semangat, yang tergelincir menjadi bangkit kembali, yang berlumur dosa menjadi bertobat, intinya kalau dilandasi niat yang baik akan melahirkan kebaikan juga.

Kalau niat sudah baik caranya juga harus benar, Ali Bin Abi Thalib .RA mengatakan “kalau kita memberi nasehat tetapi di depan umum itu sama dengan memaki-maki atau mempermalukan seseorang”, maka resep selanjutnya kalau kita ingin memberikan nasehat, nasehatilah dengan lemah lembut. “Tiadalah kelembutan itu ada pada seseorang kecuali memperindah“.

Rasullulah SAW memperbaiki peradaban yang begitu keras dan berat justru dengan kelembutan, kita butuh nasehat yang tulus dari hati yang penuh kasih sayang dengan kata-kata yang terpilih yang tidak melukai diiringi dengan sikap yang tidak menggurui, tidak mempermalukan, tidak memojokan sehingga orang berubah bukan karena ditekan oleh kata-kata kita melainkan tersentuh oleh kata-kata kita.

Sahabat, marilah kita terus berlatih untuk menyayangi orang lain karena itulah sumber yang utama agar nasehat kita menjadi bijak dan penuh kemuliaan. Dan sebaik-baik nasehat adalah dengan suri tauladan, hancurnya orang-orang yang sibuk memberi nasehat adalah ketika apa yang dia katakan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan. Wallahu a’lam bishowab

##############################################

No comments:

Post a Comment