Monday, January 3, 2011
Self MAstery Relief Technique
Boosting Productivity
• Meningkatkan produktifitas kerja karyawan
Cara yang dilakukan:
• Melepaskan permasalahan yang membebani karyawan, baik permasalahan emosional maupun permasalahan fisik.
• Meng-install corporate goals dan personal goals dalam unconscious mind karyawan.
• Membekali karyawan dengan teknik psikologi yang sangat powerful, SMART (Self Mastery Relief Technique).
Background
Keberhasilan perusahaan secara umum diukur sustainable profit, artinya laba yang semakin meningkat.
Faktor penting yang berperan adalah satisfaction dan performance karyawan.
Seringkali, karyawan hanya diberikan pelatihan yang menyentuh dimensi intellectual saja (technical problems).
Dimensi emotional, physical, dan spiritual jarang disentuh.
Survei dari Dale Carnegie Institute pada 12.000 karyawan di dunia menunjukkan, hanya 12% masalah timbul karena lack of technical knowledge, sedangkan 88% disebabkan masalah emosional.
Dimensi fisik yang baik diperlukan untuk do the discipline, dan dimensi spiritual diperlukan agar karyawan bisa memaknai pekerjaan dengan lebih baik, sehingga bisa terus menerus melakukan peningkatan produktifitas kerja.
Secara sederhana, Self MAstery Relief Technique (SMART) ini adalah teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pribadi (meliputi emosi dan fisik) dengan cara yang cepat dan sederhana, serta bisa dilakukan sendiri.
Tiga tahap melakukan SMART:
1. Mind State – Mengubah cara pandang terhadap masalah.
2. Heart State – Menyiapkan kondisi hati dalam menghadapi masalah à dengan menggunakan pendekatan spiritual.
3. Discipline State – Melakukan disiplin (tata cara) tekniknya.
Pelatihan didesain sedemikian rupa, sehingga peserta pelatihan mendapatkan manfaat maksimal dari pelatihan. Bentuk pelatihan secara umum adalah sebagai berikut:
• Penyampaian materi, untuk menambah informasi untuk peserta pelatihan.
• Studi Kasus, sebagai bentuk simulasi penanganan permasalahan.
• Practice, secara individual maupun kelompok.
• Diskusi dan tanya jawab, untuk memperkaya pemahaman.
• Penerapan dalam konteks di pekerjaan.
Training dilakukan dengan metode interaktif dua arah, sehingga peserta dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Peserta langsung melakukan praktek untuk menerapkan materi pelatihan, sehingga peserta langsung bisa melakukan dengan baik di akhir sesi pelatihan
#############################
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment