31/07/2013 10:02
Oleh Shinta NM Sinaga
Liputan6.com, Jakarta : Jika pada saat mengawali Ramadan terjadi perbedaan, diharapkan Lebaran berbarengan pada Kamis 8 Agustus mendatang. Sidang isbat pun akan digelar sehari sebelumnya pada Rabu 7 Agustus.
"Kita berharap Lebaran bareng, sehingga lebih menguatkan ukhuwah Islamiyah," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar seperti dilansir setkab.go.id, Rabu (31/7/2013).
Dituturkan dia, jika didasarkan pada perhitungan hisab, pada hari pelaksanaan rukyatul hilal atau Rabu senja 7 Agustus, posisi hilal berada di atas 2 derajat. Sesuai pengalaman tahun-tahun yang lalu, apabila hilal di atas 2 derajat, maka hilal atau bulan baru dimungkinkan akan bisa disaksikan atau imkanur rukyat.
"Kecuali jika pada hari itu seluruh lokasi pemantauan hilal di Tanah Air terhalang mendung. Sidang isbat akan dilaksanakan 7 Agustus, semua ormas Islam kita undang," ujar Nasaruddin.
Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil mengatakan, pada sidang isbat penentuan awal syawal nanti terlebih dahulu dilaksanakan seminar membahas tentang masalah hisab-rukyat.
"Jika sebelumnya kegiatan sidang dilaksanakan sore hari, isbat nanti akan dimulai dari siang hari, sekitar pukul 13.30 WIB dengan seminar membahas permasalahan hisab rukyat, termasuk juga mengenai penetapan yang dilakukan oleh kelompok An Nazir dan Naqshabandi," jelas Djamil.
Muhammadiyah 8 Agustus
2 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, yaitu Syarikat Islam Indonesia (SII) dan Muhammadiyah telah menentukan Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1434 Hijriah pada Kamis 8 Agustus.
Presiden Lajnah Tanfidziyah SII M Chalif Ibrahim melalui keterangan tertulis menyatakan, pimpinan Lajnah Tanfidziyah SII telah mengeluarkan pengumuman dan maklumat kepada seluruh anggota dan simpatisan, terkait penetapan 1 Syawal Idul Fitri tersebut.
Chalif memperkirakan seluruh umat Islam lainnya, Nahdlatul Ulama (NU) akan melaksanakan hari kemenangan Idul Fitri secara bersamaan pada Kamis 8 Agustus.
Sedangkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam keterangan pers pada Senin 29 Juli lalu mengatakan, Muhammadiyah akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah pada Kamis 8 Agustus.
Din menjelaskan, pada Rabu 7 Agustus terjadi konjungsi, di mana bumi, bulan dan matahari berada pada garis lurus dengan ketinggian 3 derajat. "Tanpa melihat namun melalui perhitungan, kami bisa memastikan 1 Syawal jatuh pada 8 Agustus," ucap Din.
Meskipun demikian, Muhammadiyah tetap menghormati jika ada umat Islam yang merayakan Idul Fitri pada tanggal lain. Muhammadiyah memulai puasa pada 9 Juli lalu, sementara pemerintah menetapkan awal puasa pada 10 Juli lalu. (Sss)
No comments:
Post a Comment