Saturday, February 23, 2013

PIDATO BUNG KARNO TTG PANCASILA

-->
Sebelum kita memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, aku ingin bersama-sama dengan pejuang-pejuang lain membentuk satu wadah. Wadah yang bernama negara.
Wadah untuk masyarakat, bagi masyarakat yang beraneka agama, beraneka suku, beraneka adat-istiadat!

 Aku ingin membentuk satu wadah yang tidak retak, yang utuh, yang mau menerima semua masyarakat Indonesia yang beraneka-aneka itu dan yang masyarakat Indonesia mau duduk pula di dalamnya – yang diterima oleh Saudara-saudara yang beragama Islam, yang beragama Katolik, yang beragama Kristen Protestan, yang beragama  Hindu-Bali, dan oleh Saudara-saudara yang beragama lain – yang bisa diterima oleh Saudara-saudara yang adat istiadatnya begitu, dan yang bisa diterima sekalian Saudara.


Aku tidak mencipta Pancasila, Saudara-saudara, sebab sesuatu dasar negara ciptaan tidak akan tahan lama. Ini adalah satu ajaran yang dari mula-mulanya kupegang teguh: “Jikalau engkau hendak mengadakan dasar untuk sesuatu negara, dasar untuk sesuatu wadah, jangan bikin sendiri, jangan anggit sendiri, jangan karang sendiri. Selamilah sedalam-dalamnya bumi dan sejarah!”

Aku melihat masyarakat Indonesia, sejarah rakyat Indonesia. Dan aku menggali lima mutiara yang terbenam di dalamnya, yang tadinya mutiara itu cemerlang, tetapi oleh karena penjajahan asing yang 350 tahun lamanya, terbenam kembali di dalam bumi bangsa Indonesia ini…

Aku bukan pencipta Pancasila.
Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya, aku gali kembali dan aku sembahkan Pancasila ini di atas persada bangsa Indonesia kembali.

Soekarno, 24 September 1955.

Tidakkah sudah sebaiknya, sepantasnya, seyogyanya, seharusnya, semestinya, aku tidak berhenti-henti membela kepada Pancasila ini sebagai dasar negara? Dasar Negara yang UUD-nya telah kusumpah. Dan bukan saja oleh karena aku telah bersumpah, tidak! Lebih dari sumpah itu, ialah keyakinan di dalam dadaku bahwa Pancasila ini adalah satu-satunya yang dapat menyelamatkan Negara Republik Indonesia ini.

OLEH KARENA ITU AKU DENGAN YAKIN BERKATA KEPADA SEMUA ORANG, HARAP PANCASILA INI DIPERTAHANKAN. SEBAB JIKALAU PANCASILA TIDAK DIPERTAHANKAN SEBAGAI DASAR NEGARA KITA, KITA NANTI MENGALAMI BENCANA.

Soekarno, 17 Juni 1954.

No comments:

Post a Comment