Sejarah Singkat Freemasonry
Freemansonry atau al-Masuniyyah (bahasa arab) merupakan organisasi Yahudi internasional bawah tanah. Menurut Wikipedia, Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dicetuskan sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M. Misi awal mereka, anatara lain, menghadapi pemeluk Kristen dengan membunuh mereka satu persatu.
Menurut Kabut-Kabut freemasonry, salah seorang pendiri Freemasonry adalah Herodes Agrida I (meninggal 44 M), yang dibantu dua orang Yahudi, Heram Abioud dan Moab Leomi. Selanjutnya, Freemasonry menempatkan dirinya sebagai lawan terhadap pemeluk agama Kristen dan Islam.
Pada 1717, gerakan terselubung ini melangsungkan seminar di London dibawah pimpinan Anderson, seorang kepala gereja Protestan yang sebenarnya beragama Yahudi. Dalam seminar itu tercetus organisasi yang menggunakan nama Freemasonry. Pendirinya adalah Adam Wishaupt, tokoh Yahudi dari London, yang kemudian didukung Albert Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891).
Dalam gerakannya, Freemasonry memanfaatkan para cendekiawan dan hartawan non-Yahudi, tetapi di bawah kontrol orang-orang Yahudi pilihan. Di antara prestasi gerakan ini adalah mencetuskan tiga perang dunia serta melahirkan gerakan utama Zionisme.
Freemasonry memiliki tujuan yang sama dengan Zionisme. Di antara tujuan-tujuan tersebut adalah membangun kembali Haikal Sulaiman atau disebut juga Kuil Yahudi di atas tanah tempat Masjid Al-Aqsa berdiri sekarang (di kota lama Yerusalem Timur). Caranya, dengan meruntuhkan terlebih dahulu tempat ibadah umat Islam ini. Tujuanlain gerakan Zionisme atau Freemasonry adalah mendirikan pemerintahan Zionis internasional di bawah kekuasaan Israel/Yahudi. Dari sini, dapat dikatakan bahwa Freemasonry merupakan cikal bakal Zionisme.
Jumlah anggota Freemasonry di dunia telah mencapai jutaan orang. Dalam proses rekrutmen, gerakan ini sengaja tidak mempersoalkan agama calon anggota. Yang berhasil dijaring diberikan tugas menyebarkan paham Freemasonry. Di Indonesia, misalnya, sejak zaman kemerdekaan hingga kini, gerakan Freemasonry sudah ada. Bahkan sejumlah tokoh nasional dan Islam di republik ini disebut-sebut sebagai agen Freemasonry. Gerakan ini terorganisasi secara rapi, tersembunyi, dan menyusup ke berbagai lini, dengan didukung kucuran dana yang besar.
Ketertarikan orang terhadap Freemasonry karena pahamnya dikemas sedemikian rupa sehingga organisasi ini dianggap bergerak di bidang kemanusiaan semata. Padahal dibalik itu mereka menanamkan doktrin bahwa semua agama itu sama, baik, dan benar. Secara halus Freemasonry mengarahkan anggotanya untuk meyakini ateisme.
Zionisme-Freemasonry: Satu Jiwa, Satu Misi
Freemasonry merupakan gerakan yang mengancam eksistensi umat manusia. Namun organisasi ini sulit dilacak karena struturnya sangat rahasia, teratur, dan rapi. Secara terselubung tanpa disadari banyak anggota Freemasonry sendiri.
Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah :
- Menghapus semua agama.
- Menghapus sistem keluarga.
- Menciptakan sistem politik dunia yang tidak menentu.
- Menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau goyim (sebutan untuk bangsa lain diluar Yahudi).
Gereja Katolik Roma disebut-sebut sebagai institusi keagamaan pertama yang pernah menyatakan bahwa Freemasonry adalah gerakan terlarang dan sesat. Gereja Katolik Roma memandang Freemasonry (dan juga Illuminati) sebagai gerakan perintis munculnya anti-Kristus.
Dikalangan umat Islam, Freemasonry di anggap sangat dekat dengan Semitisme dan Zionisme. Freemasonry juga memiliki misi untuk mempromosikan Yahudi di seluruh negara di dunia. Salah satu misi terbesar lainnya adalah mendirikan kuil Solomon di Yerusalem setelah menghancurkan Masjid Al-Aqsa.
Pada awal tahun 2010, Departemen Wakaf dan Agama Pemerintahan Hamas Palestina di jalur Gaza memperingatkan, Freemasonry yang beroperasi secara rahasia di Amerika memberikan tekanan yang kuat untuk mempercepat penghancuran Masjid Al-Aqsa. Peringatan ini mengemuka setelah bocornya rencana rahasia "Segel Sulaiman" dari kelompok Masonik (anggota organisasi tersebut) Amerika yang ingin menghancurkan dan membongkar Masjid Al-Aqsa.
Dalam sebuah pernyataannya, Menteri Wakaf Dr. Talib Abu Sha'ar. di Gaza, mengatakan kelompok-kelompok Masonik ini telah melakukan penetrasi ke Amerika melalui orang-orang Amerika sendiri.
Sebenarnya baik Freemasonry maupun Zionisme merupakan ancaman bagi semua umat manusia. Seperti dikemukakan sejumlah ahli, Zionisme dan Freemasonry sama sekali tidak dilandasi paham agama (Yahudi). Klaim yang mengatasnamakan agama seperti "Yerusalem (Palestina) adalah tanah yang dijanjikan Tuhan" atau "Perlunya membangun kembali Kuil Suci dilokasi Masjid Al-Aqsa", hanyalah siasat yang memanfaatkan agama untuk kepentingan misi mereka.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment