By: Assoc. Prof. DR. Zuhaimy Ismail and Ade Asmi, ST, M.Sc
Emas (gold) adalah sejenis logam kuning yang diciptakan Allah SWTsebagai pengukur kekayaan semenjak dahulu kala hingga ke akhir jaman nanti. Harga emas akan terus meningkat terhadap harga tertinggi di New York dalam beberapa minggu ini setelah Bank
Bundesbank, Jerman yaitu sebuah bank yang terkenal sebagai tempat penyimpanan emas terbesar kedua di dunia berhasrat untuk tidak akan menjual simpanannya untuk tidak mendukung penguatan dollar seperti yang disetujui oleh empat belas bank utama dunia lainnya. Harga emas yang tinggi oleh USA perlu di turunkan untuk menguatkan nilai dollar mereka di dunia. Untuk itu jumlah emas ini perlu diperbanyak di pasaran dunia tetapi malangnya hal ini tidak terjadi dimana dollar USA terus menyusut dibanding emas.
Agensi berita Rangold Resources, USA
telah mengeluarkan penjelasan mengapa Negara Jerman tidak mau melepaskan emas milik mereka dan menukarkannya dengan dollar USA .
Negara Jerman sangat sadar bahwa dollar USA semakin melemah
dan dengan menjual emas milik mereka maka akan menguatkan nilai dollar USA
saja dan tidak membawa manfaat bagi
mereka (negara Jerman sendiri). Walaupun kita tahu bahwa USA dan Jerman merupakan dua buah negara bersekutu, tetapi dapat kita lihat bahwa Jerman memerlukan cadangan dan berpengang terhadap emas untuk menguatkan kondisi keuagan di dalam negeri mereka terutamma untuk menguatkan nilai Euro.
lainnya seperti Yuan China dan Yen Jepang. Negara China terus tertekan
melalui berbagai cara untuk melonggarkan ikatan yuan terhadap dollar USA .
Tekanan dibuat melalui undang-undang perdagangan seperti rencana untuk mengenakan tarif 27%
bagi semua barang yang dibawa dari China
sehingga Yuan bebas untuk diperdangangkan. Jika Yuan bebas diperdangangkan, negeri China akan mengalami nasib yang sama dengan Malaysia . Bahakan Jhon
Snow bendahara (pejabat keuangan USA )
telah menyatakan bahwa negaranya akan menggunakan diplomasi bukannya tarif untuk melepaskan ikatan Yuan China
supaya menjadi mata uang dunia yang lebih fleksibel. Seringkali apa yang dikatakan oleh pihak USA
akan terjadi menjadi kenyataan bahwa tiap Negara di dunia dipaksakan untuk memakai dollar USA dan bergantung kepada mata uang tersebut. Nampak jelas bahwa sebuah promosi dan kampanye demokrasi tetapi menolak mentah-mentah demokrasi dan kemerdekaan negara lain untuk memilih dan menentukan kebijakan sendiri nilai mata uang. Yuan akan tetap kukuh dibandingkan dengan dolar USA sedangkan Rupiah dan Ringgit Malaysia akan terus menyusut nilainya bersama dengan menyusutnya nilai dollar USA.
Yang diperlukan saat ini adalah "Apa yang mesti dilakukan untuk menguatkan kembali system yang sudah rusak ini?" Kehancuran dollar USA akan membawa banyak kerusakan dan bias dikatakan bahwa uang kertas dolar USA adaah alat senjata pemusnah masal yang tidak dapat di kontrol dan hanya dengan Dinar Emas (Gold Dinar) yang dapat menghalanginya.
Dollar USA diibaratkan sebagai nadi dan darah system ekonomi kapitalis yang telah rusak dan menunggu waktu untuk hancur. Negara superpower dunia ini hampir jatuh miskin dengan hutang melebihi US$ 7 trilyun dan hutang ini akan terus meningkat. Dolar USA kini ibarat virus yang akan merusakkan organ dalam ekonomi dunia.
Untuk memperkuat sistem keuangan ini, mereka mengunakan jalur monopoli yang mereka miliki melalui perusahaan-perusahaan raksasanya, agensi dunia yang dikuasainya seperti WTO, GATT, G7, IMF serta kekuatan militer yang konon menurut perkiraan mereka dollar USA akan terus kekal menguasai mata uang dunia.
Sebagai umat Islam, kita semestinya menganalisa tingkah laku pergerakan kaum kufar dan permainan spekulatif sistem keuangan riba ini. Pada dasarnya dollar USA sebetulnya sudah kalang kabut dan memerlukan emergensi bantuan dunia untuk menguatkan kembali nilai dollar USA ini. Seperti yang telah diceritakan di atas, mereka memerlukan Yuan. Kini dollar USA memerlukan campur tangan politik. Presiden Amerika, walaupun mereka menyatakan pemerintah USA tidak akan mencampuri urusan perdangangan mata uang atau menentukan nilai mata uang kertas dollar USA. Nilai mata uang dollar USA dinilaikan bergantung harga pasar. Tetapi dalam perjalanannya, jelas menyuarakan pasar antar bangsa harus membuat hubungan antara Euro dan dolar USA.
Mungkin di masa yang akan datang kita akan dengar suatu undang-undang baru yang dibenntuk untuk mengikat hubungan antara dolar USA dan Euro.
Euro kedepannya akan tetap sejalan dengan dolar USA karena kedua-duanya dilahirkan oleh system yang sama hanya berbeda nama
saja, tetapi system kapitalis akan tetap berlaku bagi Negara-negara lemah terutama negara-negara muslim di dunia.
Dunia saat ini mesti dikembalikan lagi kepada system yang lebih adil dengan mengunakan system mata uang berdasarkan logam berharga seperti emas. Atau lebih mudahnya lagi dengan mengunakan Gold Dinar (Dinar Emas) karena Dinar Emas sudah terbukti kestabilannya sejak 1400 tahun lalu tanpa inflasi (zero inflation ). Apabila dunia tidak mau menerima menyediakan Gold Dinar, Negara kita harus menyediakannya, jika negara kita tidak mau mengadakannya, umat islam secara grup atau golongan mestilah memulainya dan mengadakannya, jika tidak ada grup atau golongan yang memulainya, maka secara individu mestilah memulainya, minimal memperkenalkannya kembali kepada orang lain.
Kita sama-sama telah tahu bahwa nilai dolar USA tidak menentu dan tidak stabil. "Nilai tukar Rupiah bisa dikuatkan jika lebih banyak emas berada di Negara kita dan nilai mata uang kita harus
disandarkan kepada nilai Gold Dinar". Untuk itu kita perlu menjaga dan mencari cadangan emas baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung penguatan nilai mata uang kita dan tentu saja jangan mudah tertipu dengan pernyataan orang asing dengan berbagai tipu daya untuk menguras harta kekayaan negara kita dan membuat kita menjadi miskin, semiskin-miskinnya. Sehingga apabila kita menjadi miskin kita akan mudah diatur dan dikontrol dan pada akhirnya kita menjadi bangsa budak bagi negara lain.
>>><<<
__._,_.___
No comments:
Post a Comment