Friday, January 7, 2011

Mengundang Tuhan Makan Malam


Pada suatu hari, beberapa orang dari Bani Israil datang menemui Musa as dan berkata, "Wahai Musa, bukankah kamu bisa bicara dengan Tuhan? Tolong sampaikan pada-Nya, kami ingin mengundang-Nya makan malam."

Musa marah luar biasa. Ia berkata bahwa Tuhan tidak perlu makan Atau minum.

Ketika Musa datang ke Gunung Sinai untuk berbicara dengan Tuhan, Tuhan bersabda, "Mengapa kau tidak menyampaikan kepada-Ku undangan makan malam dari hamba-Ku?"

Musa menjawab, "Tapi Tuhanku, Engkau tidak makan. Engkau pasti Tidak akan menerima undangan tolol seperti itu."

Tuhan berkata, "Simpan pengetahuanmu antara kau dan Aku. Katakan Pada mereka, Aku akan datang memenuhi undangan itu."

Turunlah Musa dari Gunung Sinai dan mengumumkan bahwa Tuhan akan Datang untuk makan malam bersama Bani Israil. Berhari-hari mereka sibuk mempersiapkan pesta itu,tentu saja semua orang, termasuk Musa, menyiapkan jamuan yang amat mewah.

Ketika mereka sedang sibuk memasak hidangan-hidangan terlezat dan mempersiapkan segalanya, seorang kakek tua muncul tanpa diduga dalam keadaan lelah dari perjalanan jauh. Orang itu miskin dan kelaparan. Ia meminta sesuatu untuk dimakan. "Saya lapar sekali," katanya kepada Musa. "Berilah aku makanan." Musa berkata, "Sabarlah, Tuhan Rabbul Alamin akan datang. Ambillah ember ini dan bawalah air ke sini. Kamu juga harus memberikan bantuan." Orang tua itu membawa air dan sekali lagi meminta makanan. Tapi tak seorang pun memberikan makanan sebelum Tuhan datang. Mereka tidak memberi apa-apa untuk kakek malang itu.

Hari makin larut tetapi Tuhan ternyata tidak datang, dan akhirnya orang-orang mulai mengecam Musa yang mereka anggap telah memperdayakan mereka. Musa menjadi amat malu dan tidak tahu harus berkata apa kepada para pengikutnya.

Keesokan harinya, Musa pergi ke Gunung Sinai dan berkata, "Tuhan, Apa yang Kau lakukan kepadaku? Aku berusaha meyakinkan setiap orang bahwa Kau ada. Kau katakan Kau akan datang ke jamuan kami, tapi Kau ternyata tak muncul. Sekarang tidak ada yang akan mempercayaiku lagi!"

Tuhan menjawab, "Aku sudah datang. Aku telah menemui kamu langsung, Bahkan ketika Aku bicara kepadamu bahwa Aku lapar, kau menyuruh Aku mengambil air. Sekali lagi Aku minta, dan sekali lagi engkau menyuruh-Ku pergi. Baik kamu maupun umatmu tidak ada yang menyambut-Ku dengan penghormatan."

"Tuhanku, seorang tua yang fakir miskin memang pernah datang dan meminta makanan, tapi ia hanyalah manusia biasa," kata Musa.

Tuhan bersabda:"Aku bersama hamba-Ku yang miskin itu. Sekiranya kamu memuliakan dia, kamu memuliakan Aku juga. Berkhidmat kepadanya berarti berkhidmat kepada-Ku. Aku, Yang tidak akan bisa dimasukkan ke seluruh semesta, bisa dimasukkan ke dalam hati hamba-Ku yang beriman. Seluruh langit terlalu kecil untuk meliputi-Ku, tetapi hanya hati hamba-Ku yang dapat meliputi-Ku. Aku tidak makan dan minum, tetapi menghormati hamba-Ku berarti menghormati Aku. Melayani fakir miskin berarti melayani Aku. Jika umatmu ingin menemui AKU, carilah AKU ditengah-tengah orang yang miskin dan orang yang hancur hatinya, karena AKU senantiasa bersama mereka.

Firman Allah SWT :"Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian pula)kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan.
Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah dan mereka itulah orang-orang yang beruntung".
(Ar-Ruum:38)

No comments:

Post a Comment