Seperti kita membuat kue, bukan rasa enak yang menjadi tujuan utama kita (sehingga orang senang memakannya), tapi kita lebih disibukkan untuk menghitung bahan-bahan supaya kita tidak rugi kalo menjualnya. Akhirnya rasa kuenya biasa-biasa aja, bahkan kadang bisa terlalu mahal.

Betapa banyak perusahaan hancur, lembaga negara keropos tak bergigi, lembaga pendidikan tak menghasilkan SDM yang berkualitas, atau pemerintahan tak berwibawa, karena permasalahan ini. Kita terlalu dicapekkan mengurus perut, dibuat lelah membahas itung-itungan cepek.
Para hakimnya menjadi terlalu sibuk mengurus korupsi, tidak sempat membela kaum lemah. Para pengusahanya sibuk mengejar proyek, tidak
sempat membuat inovasi. Para pejabatnya sibuk menghitung tunjangan dan kenaikan pangkat, tidak sempat memikirkan nasib rakyat. Para profesional dan karyawan, terlalu konsentrasi mencari kerja sambilan dan pendapatan sampingan, hingga pekerjaan utama terbengkalai.
Para guru dan dosen, sudah capek mengeluh gaji gak naik, jadi sudah pusing kalo harus koreksi ujian siswanya, apalagi menciptakan metode pendidikan yang aneh-aneh
>>><<<<
No comments:
Post a Comment